GenPI.co Kaltim - Pemkot Balikpapan berencana membeli 3 unit pompa bergerak dengan anggara total Rp3 miliar.
Pompa bergerak sebagai satu upaya mengatasi banjir. Diharapkan pompa tersebut sudah ada sebelum musim hujan tahun ini
“Kita akan adakan 3 unit dengan total harga Rp10 miliar,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Andi Yusri Ramli, Kamis (14/04/2022).
Pompa-pompa nantinya disiagakan di titik-titik yang rawan banjir seperti di kawasan Damai. Pompa ini juga bisa digeser ke lokasi lain yang sedang mengalami banjir atau genangan.
Menurut Yusri, pompa-pompa tersebut untuk membantu mempercepat pengurangan volume air saat genangan terjadi. Kemudian mempercepat air surut saat suatu lokasi tergenang.
Dia menambahkan Pemkot akan melebarkan Sungai Ampal dari muara hingga hulu.
Sungai Ampar akan dilebarkan dan tepi-tepinya dibuat permanen dengan biaya Rp145 miliar dari anggaran tahun jamak hingga 2023.
Proyek itu sudah bisa mulai dikerjakan tahun ini di sejumlah titik di Sungai Ampal. Dengan begitu dia berharap pada 2023 mendatang sudah berkurang titik banjir Balikpapan.
Di sisi lain lagi, Yusri berkata bahwa banjir di Balikpapan, terutama di bagian timur dan selatan adalah akibat dari kegiatan masyarakat di utara yang mengubah bentang alam dan atau fungsinya.
Dari inspeksi yang dilakukan para anggota DPRD Balikpapan ke perumahan Grand City di Jalan MT Harjono, misalnya, disebut keberadaan bozem atau waduk penampung air yang ada tidak sesuai dengan ketentuan.
Karena itu, bozem yang dimaksudkan sebagai pengendali limpahan air itu tidak bisa mencegah banjir di Jalan Tumaritis, lingkungan di sebelahnya, selain juga menambah volume air yang turun ke Kampung Timur.
“Ada bozem di 4 titik, tetapi (dari luasnya) tidak bisa menjadi pengendali banjir,” kata anggota Komisi III DPRD Balikpapan Syarifuddin Oddang awal pekan ini.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News