GenPI.co Kaltim - Pasien dengan riwayat penyakit diabetes selama 5-10 tahun berisiko mengalami luka diabetes.
Kepala Keperawatan di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Dr. Debie Dahlia mengatakan semakin lama menderita diabetes, maka semakin tinggi risikonya.
"Semakin lama menderita diabetes, maka semakin tinggi juga risikonya," kata dia, Rabu (20/04/2022).
BACA JUGA: Mengonsumsi Telur Mentah Buruk untuk Kesehatan, Kata Dokter
Dia menjelaskan luka diabetes merupakan suatu kondisi kerusakan jaringan kulit yang ditemukan pada pasien diabetes, dimulai dari epidermis, dermis, jaringan subkultan dan menyebar ke jaringan yang lebih dalam, seperti tulang dan otot.
Luka ini merupakan komplikasi yang paling umum terjadi pada penyandang diabetes.
BACA JUGA: Kamu Bisa Lakukan 4 Tips Ini untuk Jaga Kesehatan Gigi saat Puasa
Penyebab mudah terjadinya luka pada pasien diabetes yakni karena terjadi kerusakan saraf pada daerah kaki, yang dapat menyebabkan kelainan bentuk kaki, berkurangnya sensasi merasakan sentuhan, sakit, maupun perubahan suhu.
Selain itu kulit kering dan gangguan regulasi keringat yang kulit kering, juga berpotensi menyebabkan luka. Debie mengungkapkan, sebanyak 20 persen pasien diabetes yang dirawat inap disebabkan oleh masalah luka diabetes.
Luka ini sering terjadi pada ekstemitas bawah dan sulit untuk sembuh. Area yang berisiko terjadi luka antara lain telapak kaki, area persendian, atau area lain.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News