GenPI.co 
Mangrove juga memiliki potensi untuk menjadi minuman herbal dan kesehatan yang juga berpotensi ekspor.
"Tidak menutup kemungkinan nanti akan kita jembatani Kaltim dan Sulawesi," kata Sri.
Misalnya Sulawesi sudah punya pintu masuk ekspor, Kaltim bisa kerjasama untuk memasok mangrove lewat mereka. Ini juga akan mendorong produktivitas daerah dalam bidang ekonomi.
BACA JUGA: Hepatitis Misterius Ditemukan di Jakarta, Bagaimana Kaltim?
Dia melanjutkan, semua budidaya perkebunan dan pertanian harus dipetakan pasarnya. Bila pasar lebih luas maka demand (permintaan) akan semakin banyak.
Jika demand meningkat, maka pelaku usaha juga akan semakin bersemangat untuk menggerakkan produksi.
BACA JUGA: Pemburu di Kaltim Alami Luka Tembak di Punggung, Kok Bisa?
"Produksi bergerak memerlukan tenaga kerja, bahan baku yang diperlukan juga lebih banyak sehingga secara langsung akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat," beber Sri.
Lebih dari itu, sebagai Sekda baru, Sri Wahyuni juga akan melihat lagi peluang untuk hilirisasi industri produk batu bara dan kelapa sawit misalnya.
BACA JUGA: Cara Membayar Pajak Kendaraan di Kaltim, Cukup Lewat Aplikasi
"Saya akan melihat dulu potensi-potensi yang sudah ada. Saya akan pelajari lagi. Yang pasti kita akan melaksanakan arahan Presiden Joko Widodo untuk hilirisasi industri tersebut," tegas Sri Wahyuni.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News
