Kasus Stunting di Kaltim Diharapkan Turun Pada Tahun 2022

Kasus Stunting di Kaltim Diharapkan Turun Pada Tahun 2022 - GenPI.co KALTIM
Wakil Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Hadi Mulyadi. Foto: Humas Kaltim.

Terutama pada periode emas 1.000 hari pertama kehidupan anak. Stunting juga menghambat perkembangan otak dan tumbuh kembang anak.

Menurutnya, permasalahan yang menjadi kekhawatiran utama bukan terletak pada ukuran tinggi badan.

Akan tetapi yang mendapat perhatian utama adalah efek yang ditimbulkan dari kasus stunting karena gizi buruk ini.

BACA JUGA:  Kaltim Tak Ingin Lumbung Pertanian Tak Cukup di IKN Nusantara

"Dalam jangka panjang sulit untuk diperbaiki," kata dia.

Hal tersebut menyebabkan gangguan kognitif yang menyebabkan penurunan kecerdasan dan rentan terhadap penyakit, serta berisiko mengalami penyakit tidak menular (PTM) saat dewasa.

BACA JUGA:  Kaltim Siapkan Stadion Sempaja untuk Isolasi Terpusat

Dia menjelaskan, menurunkan angka stunting perlu adanya keterlibatan semua pihak.

Sebab untuk stunting peran sektor kesehatan hanya 30%. Sedangkan 70% harus melibatkan sektor lainnya, seperti sektor pangan, pertanian, permukiman, agama, pendidikan serta sektor lainnya.(*)

BACA JUGA:  Waspada Covid-19 Meroket di Kaltim, Ini Pesan Gubernur

Lihat video seru ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya