Dia berpesan jangan menonjolkan ego kedaerahan masing-masing.
Tetapi saling menghormati, menghargai dan bertoleransi dengan semangat gotong-royong yang tinggi.
"Seperti kata pepatah “di mana Bumi Dipijak di Situ Langit dijunjung”, yang harus benar-benar dimaknai dan diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat di Benua Etam,” pesannya.
Diskusi tersebut menghadirkan beberapa perwakilan suku-suku di Kaltim sebagai narasumber.
BACA JUGA: Kasus Stunting di Kaltim Diharapkan Turun Pada Tahun 2022
Diantaranya, Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Kesultanan Paser, suku Bugis, Dayak, Banjar, Madura, Jawa, serta tokoh pemuda dan pegiat sejarah Kaltim.
“Diskusi seperti ini menjadi sangat bermanfaat dan strategis dalam membangun nilai harmonis, persatuan dan kesatuan di Benua Etam," kata dia.(*)
BACA JUGA: Kaltim Tak Ingin Lumbung Pertanian Tak Cukup di IKN Nusantara
Kalian wajib tonton video yang satu ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News