Alih Fungsi Lahan Padi Jadi Sawit Tak Terbendung, Apa Masalahnya?

Alih Fungsi Lahan Padi Jadi Sawit Tak Terbendung, Apa Masalahnya? - GenPI.co KALTIM
Camat Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Margono Hadi Susanto. Foto: Antara.

GenPI.co Kaltim - Warga di  Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara berbondong-bondong mengganti lahan persawahan padi miliknya menjadi kebun kelapa sawit.

Alih fungsi lahan persawahan ini, sulit dibendung atau dihentikan dan menimbulkan persoalan dilematis di daerah itu.

"Persoalan alih fungsi lahan pertanian tanaman padi menjadi masalah yang dilematis," ujar Camat Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara, Margono Hadi Susanto di Penajam, Senin (04/04./2022).
Dia mengatakan hampir seluruh masyarakat melakukan alih fungsi lahan karena masalah ekonomi. 

BACA JUGA:  Lowongan Kerja Terbaru di Kaltim, 88 Orang Dibutuhkan

"Hampir seluruh masyarakat melakukan alih fungsi lahan persawahan beralasan mempertahankan ekonomi rumah tangga," tambahnya.

Alih fungsi lahan pertanian tanaman padi tersebut karena desakan ekonomi keluarga yang harus dipenuhi bagi masyarakat petani jelas dia, sebab jika menanam padi membutuhkan banyak air.

BACA JUGA:  Apa itu Kartu Kendali di Kaltim? Kartu Sakti Para Sopir

Maraknya alih fungsi lahan persawahan di wilayah Babulu sulit ditekan, jika kendala utama pada sektor pertanian masih belum teratasi.

Masyarakat petani tidak bisa menanam padi karena kesulitan mencari sumber air untuk irigasi atau mengairi lahan pertanian tanaman padi.

BACA JUGA:  Kaltim Punya Alat Puluhan Miliar, Gubernur: Tidak Masalah

Sementara menanam kelapa sawit lebih mudah perawatannya dan tahan terhadap kondisi panas saat saat musim kemarau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya