Covid-19 Tinggi, Petani Madu di Kaltim Kewalahan Penuhi Pesanan

Covid-19 Tinggi, Petani Madu di Kaltim Kewalahan Penuhi Pesanan - GenPI.co KALTIM
Ternak madu di Kaltim menjanjikan. Foto: Antara.

Awalnya DLH Kabupaten Paser memberikan 250 wadah kelulut, atau yang umum disebut toping, untuk modal awal berwirausaha.

"Setelah mendapat keuntungan dari penjualan, jumlah wadah kelulut terus bertambah hingga akhirnya Gapoktan memiliki 350 wadah kelulut, " Katanya.

Setiap panen dari 350 wadah kelulut atau sarang itu akan menghasilkan madu sebanyak 20 liter dengan harga perliter Rp500 ribu.

BACA JUGA:  BPS Kaltim: Petani Perkebunan Paling Makmur Pada Februari 2022

"Jika dikalkulasikan, dengan 350 sarang yang menghasilkan 20 liter madu, Gapoktan petangis bisa mendapatkan penghasilan Rp10 juta, " katanya.

Menurut Zulvian jika ingin merasakan sensasi menyedot madu segar, bisa langsung datang ke peternakan lebah di desanya.(Ant)

BACA JUGA:  Ini Cara Kaltim Gaet Wisatawan untuk Berkunjung Meski Pandemi

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya