Stok Kedelai Kaltim Aman untuk Tiga Bulan, Berapa Kebutuhannya?

Stok Kedelai Kaltim Aman untuk Tiga Bulan, Berapa Kebutuhannya? - GenPI.co KALTIM
Ilustrasi kedelai. Foto: Pixabay/1737576

Di sisi lain produksi kedelai lokal (dalam negeri), masih belum mencukupi karena biaya produksi yang justru jauh lebih tinggi.

Menurut Roby, Gubernur Isran telah melaporkan kondisi ini kepada Menteri Pertanian agar segera ada solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk pemenuhan kedelai Indonesia, termasuk Kaltim.

“Stok kedelai insya Allah stabil. Terpenting, masyarakat konsumsi tempenya tetap normal sesuai kebutuhan, tidak berbelanja secara berlebihan,” pesan Roby.

BACA JUGA:  Tak Ikuti Pusat, Kaltim Jamin Tak Akan Hapus Tenaga Honorer

Pasokan kedelai secara nasional 95 persen dipenuhi dari impor, sedangkan di Kaltim sekitar 85 persen impor, sisanya lokal.

Dari pantauan pasar-pasar tradisional di Samarinda, tahu dan tempe masih dijual dengan harga yang wajar, yakni Rp 5.000 untuk ukuran kecil dan Rp 15.000 untuk tempe ukuran besar.

BACA JUGA:  Penyebaran Covid-19 Omicron di Kaltim Lima Kali Lebih Cepat

"Harga tahu juga cukup normal," kata dia.

Selain tahu dan tempe, stok daging sapi juga masih sangat aman baik daging impor maupun lokal. Stok daging masih cukup untuk 2,9 bulan. Stok daging tersedia 4.400 ton, sedangkan kebutuhan per bulan di Kaltim sekitar 1.555 ton.

“Soal harga percayalah dengan kami. Kami coba menahan terus agar tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar,” tandas Roby.

Kebutuhan lainnya pun demikian. Stok tersedia dan pasokan lancar. Termasuk bawang merah dan putih, juga cabai dan sayur mayur. (*)

BACA JUGA:  Produksi Padi di Kaltim Menurun 6,77 Persen, Apa Sebabnya?

Simak video pilihan redaksi berikut ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya