Stunting di Kabupaten Paser Turun 5 Tahun Terakhir, Berapa Angka?

Stunting di Kabupaten Paser Turun 5 Tahun Terakhir, Berapa Angka? - GenPI.co KALTIM
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser Amir Faisol. Foto: Antara.

Dari 159 tim tersebut, setiap tim terdiri dari 3 orang di masing-masing desa.

Jadi jumlah pendamping  dari 139 desa ditambah 5 kelurahan sehingga jumlahnya sebanyak 576 orang pendamping.

"Tim pendamping terdiri dari bidan desa, sub Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKB), dan PKK Desa," katanya.

BACA JUGA:  Kasus Stunting di Kaltim Turun 28,09 Persen, Apa Strateginya?

Amir menjelaskan tim yang ditunjuk Kepala Desa itu sudah dibentuk, dan selanjutnya akan diberikan pembinaan teknis.

Tugas tim adalah melakukan kunjungan rumah dengan memberikan edukasi dan penyuluhan terhadap calon pengantin, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu menyusui, dan ibu yang anaknya di bawah dua tahun tentang pencegahan stunting.

BACA JUGA:  Kasus Stunting di Kaltim Diharapkan Turun Pada Tahun 2022

Sementara Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Paser dr. Ahmad Hadiwijaya meminta agar penanganan stunting dilakukan lintas sektor bukan hanya tugas dokter, tenaga kesehatan, ataupun Dinas Kesehatan.

"Penanganan stunting perlu melibatkan lintas sektor meski tetap tenaga kesehatan sebagai leading sektor," kata Hadiwijaya.

BACA JUGA:  Berita IKN Nusantara Terkini, Ini Harapan Kaltim untuk Perempuan

Stunting, kata Hadiwijaya, dapat ditangani dengan mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih, pemberian asupan gizi cukup, perbaikan pola asuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya